Jenis-Jenis Perkembangbiakan pada Hewan
Hewan memiliki dua tipe perkembangbiakan, yaitu secara kawin (generatif) dan secara tidak kawin (vegetatif). Untuk lebih jelasnya pelajarilah uraian berikut ini.
1. Perkembangbiakan secara Kawin (Generatif)
b. Pembuahan di dalam Tubuh ( Fertilisasi Internal)
Adapun perkembangbiakan secara kawin pada hewan dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
1) Hewan yang Berkembang Biak dengan Bertelur (Ovipar)
2. Perkembangbiakan secara Tidak Kawin (Vegetatif)
a. Tunas
b. Fragmentasi
1. Perkembangbiakan secara Kawin (Generatif)
Perkembangbiakan secara kawin terjadi karena adanya pembuahan sel telur oleh sel sperma. Sel sperma dihasilkan hewan jantan. Adapun sel telur dihasilkan hewan betina. Berdasarkan caranya, pembuahan pada hewan dibedakan menjadi dua. Pertama, pembuahan di luar tubuh. Kedua, pembuahan di dalam tubuh.
a. Pembuahan di Luar Tubuh (Fertilisasi Eksternal)
Pembuahan di luar tubuh terjadi karena penggabungan sel telur dan sperma terjadi di luar tubuh induknya. Contohnya, pada ikan dan katak.
Gambar 2.6 memperlihatkan pembuahan di luar tubuh pada katak.Pembuahan di luar tubuh terjadi karena penggabungan sel telur dan sperma terjadi di luar tubuh induknya. Contohnya, pada ikan dan katak.
b. Pembuahan di dalam Tubuh ( Fertilisasi Internal)
Pembuahan di dalam tubuh artinya penggabungan sel telur dan sel sperma terjadi di dalam tubuh induknya. Pembuahan di dalam tubuh terutama terjadi pada kelompok reptilia (hewan melata), unggas, dan mamalia (hewan menyusui).
Adapun perkembangbiakan secara kawin pada hewan dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
1) Hewan yang Berkembang Biak dengan Bertelur (Ovipar)
Pada hewan bertelur, pertumbuhan dan perkembangan embrio terjadi di luar tubuh induknya. Embrio itu dibungkus dan dilindungi oleh cangkang. Embrio di dalam telur ini dilengkapi dengan kuning telur (yolk). Kuning telur digunakan sebagai cadangan makanan untuk perkembangan embrio. Jika embrio telah tumbuh sempurna, telur akan menetas dan keluarlah individu baru. Hewan yang berkembang biak secara bertelur disebut ovipar. Ayam dan burung merupakan contoh hewan bertelur. Contoh hewan reptil yang bertelur ialah penyu (Gambar 2.7).
2) Hewan yang Berkembang Biak dengan Melahirkan (Vivipar)
Pada hewan yang melahirkan anak, sel telur dibuahi oleh sperma di dalam tubuh induknya. Pertumbuhan dan perkembangan embrio terjadi di dalam tubuh induknya. Embrio akan berada di dalam tubuh induknya sampai waktunya dilahirkan. Hewan yang berkembang biak secara melahirkan disebut vivipar. Contohnya, sapi, kucing, kambing, dan singa (Gambar 2.8).
3) Hewan yang Berkembang Biak dengan Bertelur Melahirkan (Ovovivipar)
Selain hewan ovipar dan vivipar, ada juga hewan yang dapat bertelur-melahirkan. Hewan demikian disebut dengan ovovivipar. Pada hewan tersebut, setelah terjadi pembuahan, telur terus berkembang di dalam tubuh induk. Makanan yang dibutuhkan embrio tidak berasal dari induk. Akan tetapi, makanan berasal dari cadangan makanan yang terdapat di dalam telur. Setelah tiba waktunya dilahirkan, anaknya akan keluar dari tubuh induknya. Contoh hewan ovovivipar adalah paus (Gambar 2.9), ikan pari, dan beberapa jenis ular.
2. Perkembangbiakan secara Tidak Kawin (Vegetatif)
Perkembangbiakan secara tidak kawin hanya terjadi pada hewan-hewan tingkat rendah. Perkembangbiakan secara tidak kawin dapat dilakukan dengan beberapa cara. Antara lain dengan membentuk tunas dan fragmentasi.
a. Tunas
Perkembangbiakan dengan cara pembentukan tunas antara lain terjadi pada Hydra. Tahukah kamu Hydra? Hydra merupakan hewan yang tidak bertulang belakang. Hydra hidup pada air tawar. Pada tubuh Hydra dewasa akan muncul tonjolan. Tonjolan tersebut akan terus tumbuh dan membesar. Ketika setelah cukup besar, tunas itu akan terlepas dari tubuh induknya. Tunas yang terlepas akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru. Perhatikanlah Gambar 2.10.
b. Fragmentasi
Fragmentasi adalah perkembangbiakan yang berasal dari potongan tubuhnya sendiri. Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara fragmentasi adalah planaria. Cacing planaria merupakan cacing pipih. Planaria bisa kamu temukan di bawah bebatuan di sungai. Ukurannya sangat kecil (Gambar 2.11). Jika kita potong salah satu bagian tubuhnya, potongan tubuh itu akan tumbuh menjadi individu baru.
Sumber Materi:
- Materi dan gambar diambil dari Buku Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI yang dikarang oleh S. Rositawaty dan Aris Muharam terbitan Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
- Video diambil dari Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=h8kZw2Vp4SY
Leave a Comment